[TULUS] Petjah

Petjah

“Harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia.” – Diorama, Tulus.

Petjah © 2016, xojoenc

.

Katanya, cermin merupakan benda paling jujur seantero dunia. Sampai – sampai digunakan sebagai properti dalam animasi Princess buatan Disney. Cermin selalu menampakan pantulan yang semestinya, kanan tetap di kanan, atas tetap di atas, dan seterusnya yang berarti cermin tak mungkin memberikan lanskap terbalik maupun imajiner.

Kau penyuka cermin.

Biasanya, kalau banyak sekali pikiran di kepalamu—entah apapun itu, hal pertama yang kau lakukan adalah menatap lamat – lamat bayanganmu dalam bingkaian cermin.  Tatapan yang kau tujukan pada pantulanmu saat itu, pernah kau tujukan kepadaku dan membuatku melayang sewaktu dahulu. Tajam dan perumpamaan sebuah dunia yang terlalu memikat dan mempesona. Awalnya hanya berupa tatap, kemudian berujung cakap. Beberapa konversasi juga pernah membuat senyumku timbul sendiri.

Aku benci cermin.

Menurutku, cermin terlalu terang – terangan menunjukan kelemahan, kesedihan, dan kegelisahan seseorang lewat air muka. Perkara tersebut benar-benar membuatku muak, seolah tak ada seorangpun yang bisa membohongi pantulan cermin. Pernah suatu waktu aku mencoba mematut bayanganku di cermin—seperti yang biasanya engkau lakukan. Bahkan, perasaan jatuh ikut terbaca lewat netraku, aku serasa ditelanjangi oleh diriku sendiri.

Sekonyong – konyong, ingatan tentangmu datang kembali. Sebuah kepastian yang telah lama aku tunggu darimu, justru aku dapatkan dari lisan orang lain. Pernyataan itu membuat rasaku yang sudah kau terbangkan tinggi – tinggi, kau jatuhkan dalam – dalam. Sebuah harapan yang kau buat tumbuh, pada akhirnya kau jadikan pupus.

Seharusnya, kau tidak menyirami bunga yang telah mati. Memberikan sebuah harapan yang tak mungkin menjadi kenyataan. Atau mungkin aku yang kepalang percaya diri atau … apa?

Agaknya aku memang bodoh untuk mempercayakan hatiku padamu. Sebab aku selalu mempercayai seseorang tanpa pernah berpikir buruk sebelumnya hingga orang tersebut membuktikan kepadaku bahwa dirinya tak pantas dan tidak bisa untuk dipercaya. Kau sudah membuktikannya. Bahwa memang benar, kau tidak pantas untuk dipercaya.

Terkadang, aku juga masih merasa kasihan—simpati terhadapmu. Kau yang sudah dimiliki seseorang, tetapi masih sebegitu bodohnya menyia – nyiakan gadis beruntung yang memilikimu. Padahal, aku sangat mengerti bagaimana kerasnya kau memperjuangkan gadismu itu. Dan sekarang apa? Kau bermain dengan hati gadis lain dengan terus menerus berkata hanya bercanda—lagi. Menjijikkan.

Banyak pemikiran tentangmu yang berkelebatan dalam semesta pikirku. Kepribadian, sikap, dan dirimu yang begitu sulit untuk dibaca dan terlalu abstrak untuk dimaknai. Beberapa kejadian denganmu pun runyam untuk dilupakan dan tak pantas diingat—padahal aku menyugesti diriku untuk menjadikannya pelajaran, barangkali logikaku yang terlalu skeptis untuk memasukannya dalam senarai “Yang Tidak Boleh Terjadi Dua Kali dalam Hidup” itu.

Oleh karenanya, aku baru saja berhasil menghancurkan satu cermin di atas meja riasku dengan satu kali pukulan tinju.

Prang!

Pecah. Cermin itu pecah; pecahan kecil menyebar kemana-mana—dan melukai.

Pecah. Pantulanku pecah tetapi Ada yang lebih hancur.

Begitu bening bunyinya, hingga memekkakan rungu. Membuat seluruh emosiku terpusat pada kepalan tinju. Begitu nyaring bunyinya, hingga membuatku frustasi dan persetan perkara romansa. Selalu saja, dalam persoalan ini kelompok mencintai ataupun menyayangi paling banyak berkorban dan sakit hati. Lantaran ikhlas dan terus menatap ke depan, tanpa mau melihat hatinya sendiri.

Lihat? Kau seberengsek itu dan aku masih menyayangimu.

Lantas, biarkan aku memberitahumu satu hal,

Kau pernah membiarkan hatiku untuk melakukan tiga hal tanpa kehendaknya: terbang, jatuh, dan pecah.

|fin.


  • WAH SUNGGUH MEMERAS OTAK, TEMAN.
  • KUCINTA WARNA PUTIH DAN HITAM AW AW AW AW hehe.
  • Warn: sangat-sangat hiperbolis. Tidak ada tokoh nyatanya, benar-benar fiksi. Aslinya sih mau make yang nyata tapi nggak sampai WC :v jadi yaudah aku ganti lagi.
  • Sedih nggak ada gregetnya :”
  • teman, doakan besok selasa ya semoga sukses aku WKWKWKWK♥
  • Maafkan, molor sekali hehe ;-;
  • Terimakasih untuk teman-teman MacSeoul yang sudah bantuin dan memotivasi saya, akhirnya bisa sampai wc deh wkwkwk.
  • Terimakasih untuk yang sudah menyempatkan diri untuk membaca juga, review dong? Terimakasih sekali lagi.
  • Sama minta tolong digaris bawahi, ini bukan curhatan maupun kisah nyata.
  • Eh, ada curhatnya ding. Cuma dua kalimat terakhir tapi. Hehe. Hehe. /teu

Ditulis dengan ikhlas dan dari hati yang terdalam,

xx, Ay.

15 thoughts on “[TULUS] Petjah

  1. Halo, ay! Maaf baru bisa ke sini ya hehe.

    Pas baca ini, aku lagi di mobil hujan-hujan, otw menuju kampus, terus jalanan kampus sepi lah ya soalnya dikit kegiatan, pas banget buat galau HAHAHA. Aku suka bahasanya, pembendaharaan katanya sangat cukup (dibanding aku yang miskin kata LOL), terus digabungin jadi bagus; diksinya cantik.

    Kalimat paling aku sula: “Awalnya hanya berupa tatap, kemudian berujung cakap.” satu karena rimanya, dua karena manis, jadi ditengah cerita ini masih ada bitter/sweetnya. Terus sama kalimat terakhir lah ya HAHAHA, well… relatable sama orang yang pernah suka sama orang lain.

    Hmmm, terus reviewnya ya:
    1. Dash (-, —) itu gak dipisah sama spasi (kata depan maupun belakang), jadi nulisnya: menyia-nyiakan, etc.
    2. Kata “pun” di seorangpun sama apapun dipisah, yang disambung cuman 12 kata (yang aku gak terlalu apal juga, jadi cari sendiri ya hehe).
    3. Menunjukan, memasukan, memekakan, sama menampakan itu double K (menunjukkan, menampakkan, etc). Ngapalinnya kalau endingnya —kan itu biasanya kata kerja, kalau —an itu kata benda (makan-an, bingkis-an, merindu-kan, menapak-kan).
    4. Beberapa kata terkesan kurang efektif hehe, kayak terlalu banyak perulangan (atau ini sengat?), yang lamat-lamat bisa diganti lamat aja. Terus Bingkaian cukup bingkai, IMO. Beberapa kata digunakan dua kali dalam satu kalimat (ex: tujukan), atau kata “percaya” yang diulang terus di satu paragraf, itu bisa pake sinonimnya mungkin hehe.
    5. Ini sengaja dibuat agak kabur ya apa yang terjadi, tapi IMO, beberapa jatuhnya terlalu rancu hehe. Kayak: “Sebuah kepastian yang telah lama aku tunggu darimu,…” Kepastian apa ya, simply mereka lagi pdkt terus dia gak mau, atau mungkin dia nikah? (aku kepikirannya nikah masa HAHAHA)

    Oke, udah itu aja, maaf kalo bacot hehehe. Anyway, nice fic as always, and keep making something beautiful ay 🙂

    Liked by 1 person

    1. Hai, Kak Sher. Maafkan ini sangat-sangat-sangat terlambat balasnya wkwk.

      Kalau kakak miskin kata aku kaum fakir kata-kata kak. Sedih :” Diksinya juga menengah kebawah😂😂

      Makasih banget yaa kaak buat reviewnya hehe😬 yang masalah dash itu aku sempet bingung-bingung, harus make spasi apa engga😂😂😂 Terus iya kak bener-bener ngebosenin narasinya aku juga ngerasa gitu wkwkwk. Beginilah, soalnya lama gak nulis kak jadi lupa caranya…. Aku juga sebenernya masih ngerasa sangat-sangat aneh sama ficku yang ini duh :”

      Makasih banget ya kaaak, maaf kalo ngrepotin wkwkwk. Iyaa kak sher juga ya kaak,
      Salam sayang,
      Ay.😘

      Like

  2. hai Ay! hah udah nge-like dr kemarin tapi baru bisa buka LOL maaf ya Ay.

    judulnya kaya gini, terus kupikir ini ceritanya rada lucu gitu … eh ternyata malah bittersweet gini haha ((anaknya butuh hiburan dah)). ya … ini kesannya kaya curhat banget ya Ay HAHAHAHAH ((dihajar)) miane Ay aku sotoy. sotoy ayam ((halah)). kalaupun iya, ngga apa-apa juga sih LOL. terus kalimat terakhirnya pengin bgt aku stabilo, Ay, kalo nggak ditulis di post-it, biar gereget 😦

    koreksinya sudah dijabarin sama Mba Sher semua ya Ay di atas haha aku mau nambahin dikit aja:

    1. apapun -> apa pun, dipisah. yg ngga dipisah itu kaya ataupun, meskipun, kalaupun, dsb (yg dibilang Kak Sher 12 kata tadi).
    2. frustasi -> frustrasi
    3. mempesona -> memesona, kata berimbuhan depan yang kata dasarnya berawalan huruf ktsp itu meluruh, kaya menyilaukan (silau); memarkirkan (parkir); dsb. sama halnya kaya mempercayai/mempercayakan -> memercayai/memercayakan (di atas td kayanya juga ada)
    4. kemana-mana -> ke mana-mana, dipisah Ay ehehe
    5. Pantulanku pecah tetapi Ada yang lebih hancur. -> ‘a’-nya nggak usah dikapital ‘kan?

    Oke, udah itu aja, maaf kalo bacot hehehe (2). udah lama ngga baca tulisanmu Ay, tapi tetep kerasa ‘ala’-nya kamu hahaha. ditunggu tulisannya yg lain ya Ay, keep writing and have a great day! ❤

    Like

    1. Hai, Kak Tata👋👋👋

      Iya, gapapa kak. Ceritanya yang nulis sedang galau ato lebih tepatnya menggalaukan diri(?) Jiwa recehnya sedang hilang kak duh sedih aku :” Aku ga curhat kok kak wkwkwkwkwkwkwkwkwk (:(

      Iya kak makasih ya kak buat reviewnya hehe. Gegara lama ga nulis kujadi banya yg lupa😢😢 Makasih ya kak buat ngebenerin itu juga hahaha malu banget ini banyak sekali yang salah😂😂

      Iya makasih ya kak buat reviewnyaaa😍 Ala-nya emang gimana kak kalo punya xojoenc? Wkwk. Kaka juga tep nulis yaa.

      Salam sayang,
      Ay eonyoe🙋

      Like

  3. tertarik sama judul, kirain bakal humor gitu ceritanya, kek yg dibilang atasku. tp nyatanya, duh, ini apa T.T
    awalnya cuma baca paragraf pertama tapi kemudian tanpa sadar udah tiba di titik terakhir.
    pengennya seh mundur pelan-pelan tanpa komentar, sebab ngerasa ga pantas buat berkomentar apa-apa. tp toh ini kewajiban reader.

    maafkeun kalimat pembukanya panjang, sebenarnya pengen bilang, ini indah, seriusan. udah ga tau mau bilang apa lagi. langsung minder selesai bacanya.
    keep writing author 🙂

    Like

    1. Hai, terimakasih ya sudah menyempatkan baca tulisanku😁

      Enggaa, ya soon deh ya bikin yang veri lucunyaa wkwk. Aduh jadi terharu aku wkwk. Iya haha dari aku makasih banget ya udah mau baca dan menyempatkan untuk komentar :3

      Buat kamu, juga tetap menulis yaaaaa😁

      Like

  4. AYU BUSEDH ‘PETJAH’ HAHAHAHAHAHA :))

    sumpah gue tuh pas buka e-mail yang kayak “HAH KOK JUDULNYA ‘PETJAH’ SIANJIR BUKANNYA MAU NGGALAU?” e e e e eeeeee e taunya isinya curahan hati terdalam mbak smansa euy. adududuh ini apanya yang nggak ada gregetnya sih. ini greget kok, i can sense the bittersweet-ness (and anger) yang mana malah bikin pembaca jadi ‘ouchhhhh’. mau nge-highlight ini: “Lihat? Kau seberengsek itu dan aku masih menyayangimu.” IMO, klimaksnya malah di situ. gatau kenapa, pas aja buat dijadiin klimaks. soalnya kalimatnya sedih tp ngga sedih bgt. ada unsur2 self-hate nya juga sedikit. laff laff lah.

    aku mau ngereview dari kemaren2 taunya keduluan kak sher sama kak tata wes idem aja /sirem aseton

    yoksi keep writing rahyun sibosbadak q ❤

    Like

    1. Hai, Aurora q. Maapkeun notifnya kelelep 😦

      WEH INI KAGA CURHAT SUBHANALLAH. Tuhkaan gue bingung mau bales apa dih. Gue lagi sedih is hibur ;-;

      MAKASIH YA AYANGEK DAH MAU MEMBACA DAN MEMBERIKAN KOMENTAR Q SAYANG QM TAPIR Q.😘😘

      Like

  5. AY.AY.AY KAYA JUDULNYA INI PETJAH.PETJAH.PETJAH. NABIL SYUKA SYEKALEEEEEE (NIH DIBOMBARDIR LOP) ❤ ❤ ❤ ❤ ❤ ❤ ❤ ❤ ❤ ❤ ❤ ❤

    AH YAKIN INIMAH KISAH NYATA DIFIKSI-FIKSIKAN XD

    aaaay, apa yaaa… da asa pas dibacanya tuh dari hati kamu nulisnyaaa terus nyampe aja emosinya ke yang batjaaa. DAN OH YA! Moodboardmu cantiqq sekalee kugangerti kenapa kaleyan berdua (@auroralalalahagahaga) kalo buat moodboard apik apik ❤

    p.s. kalo di justify kayae lebih enak bacanya deh wkwk

    KEEP WRITING MY LIL' SIST!! ❤

    Like

  6. AY GUE MAH NGAKU DOSA SAMA LO HM
    GUE ADA JANJI KAN MAU REVIEW UDH LAMAAAAAAAA BANGET TAPI BARU MUNCUL SEKARANG PADAHAL KITA SERING RUSUH RUSUHAN DI GRUP HAH YAAMPUN PARAH DEH GUE
    Pantes belakangan ini gue kek didatengin perasaan gaenak gmn gitu, kek ada something di kepala yg mbisik “cha lo masi punya utang yg blm kebayar” 😂😂😂😂

    Pertama scrolling scrolling terus liat punyamu aku langsung “astaghfirullah blm baca punya ayu” hm untuk itu aku minta maaf ya ay, emang echaakim itu suka pikun kalo udah jauh dari mas byun dan cecunguk lainnya /opo to opo/
    Terus pas liat covernya aku langsung ngeh kalo ceritanya ini pasti something yang berbumbu sakit hati atau kecewa atau semacamnyalah (ya secara aku udah tau moodboard cetar ini sebelom ceritanya publish, ya gak ay😂). Dan ternyata……..ceritanya gak kalah apik sama moodboardnya hm yeokshi uri xojoenc mbak smansa 🙆
    Dan ya aku setuju sama ais soal kalimat yg dia highlight. Itu cocok dijadiin klimaks. Karena knp ya…ya itu emang bener banget ay, gambarannya pas ngena banget. Jujur ay aku jadi bingung mau berkomentar apalagi bcs ini HAMBA TUH JOHA SEKALI TAU TIDAK SIIIIII HM

    Apaan si aku gaje banget ya hm ):
    Aku ora iso berkomen what what again ay, yang jelas ini asik banget ngenanya dan serasa ingin kutempel secara paksa di jidat doi yha manatau dia sadar kan /ngawoor/
    Dan btw, kalimat ending itu juga kenapa si bisa ngejleb banget, lebih jleb ketimbang ‘iyaiya’ ala doi astaghfirullah ayu sini kamu aku peluukkkk
    Hm yaudah si ay ya ketimbang kamu makin pusing dgn komentar tak berfaedahku, lebih baik aku raib saja bersama yoon sanha .g
    SEMANGAT TERUS URI SMANSA EONNI DAN SALAM LEMBU MENYELAM OKE OKE😍😍😍😍

    Like

    1. WAHAHAHA? Maapkeun hamba wahay echaakim, xojoenc baru sempet balesin komentar yawla yawla :(( Gwaenchana sarangiya isokey islop chak wkwk

      Asal utang di kantin bapa haji mukidi sudah lunas kau bayar, yang tempo lalu kamu beli gorengan bakwan mendoan itutuh.

      YHA GIMANA TAPI YHA SEKARANG RADA GIMANA GUE TU SAMA ORANGNYA 😦 (((apa si ay katanya gada orang asli ya))) (((Ay minta ditabok 2k16)))

      Akh terharu aqu tuh. Tengseu u syuda joha nih fic tida jadi yha gimana yha. TEMPELIN AJA CHAK TEMPELIN BIAR PEKA WKWK.

      Mana chak, pelukan lo ga sampe semarang 😦 Sini kapan lo main ke Semarang 😦

      Makasih sudah baca echak ku sayang tidak yaa wkwk. Mari menyelam di ruang nostalgia .g

      Like

Comment?